Suatu
siang saya iseng membuka facebook. Saya pun
melihat status teman-teman saya. Ada yang alay, ada yang galau, dan lain
sebagainya. Ada salah satu status yang
membuat saya merenung,
“PLAYING NOW: Suster keramas, Hantu puncak datang bulan, kentut, (?) Tanda
Tanya. kayaknya aku di
rumah aja deh (-_____-”)”
Masalah
perpajakan film import yang membuat film-film luar negeri lambat diputar
diindonesia memang membuat suatu kontroversi. Ada pihak yang mendukung, karena
membuat perfilman indonesia bisa lebih berkembang, namun ada juga yang tidak
mendukung karena menurut mereka kualitas film indonesia masih kurang bagus,
jadi kalau film import tidak diputar diindonesia mereka tetap tidak mau
menonton film indonesia. Dan akhirnya hal ini membuat mereka membicarakan
kebobrokan negara mereka sendiri. Menurut
pendapat banyak orang, langkah yang ditempuh pemerintah hanya akan membawa
angin segar bagi para pembajak film karena dagangannya kontan makin laris
manis. Belum lagi kejadian itu bertepatan dengan tayangnya sejumlah film
Indonesia yang bernuansa horror-porn, cap dari masyarakat akan buruknya
perfilman di Indonesia pun makin menjadi-jadi, namun sayangnya: terlalu
mengeneralisasi.
Tidak semua film yang disebutkan di status itu kurang berkualitas. Sebut saja film "kentut" dan "tanda tanya". Memang judulnya aneh dan membuat kita bingung, namun sebenarnya film itu memiliki banyak pelajaran dan kualitas yang bagus.
Sebenarnya,
tidak semua film buatan indonesia kurang berkualitas. Ada banyak film yang
bahkan bisa mendapatkan penghargaan di luar negeri. Contohnya saja “Merah Putih” dan “Darah Garuda”,
tercatat telah diputar di berbagai festival film internasional seperti di
Cannes, Berlin, Pusan, Dallas, Los Angeles, Amsterdam, Mumbai dan Bangkok serta
meraih sukses besar memenangkan sejumlah penghargaan. Namun sayangnya banyak
sekali orang yang tidak tahu. Memang benar kata orang bahwa kebaikan sesuatu
akan diceritakan ke satu orang, sedangkan kejelekan sesuatu akan diceritakan
kesepuluh orang. Namun sampai kapan Indonesia akan terus membicarakan kebobrokan
negara kita sendiri. Walaupun sebobrok-bobroknya ini tetap negara kita. Jadi
stop bicarakan kebobrokan negara kita dan mulailah untuk membenahinya. Semuanya
tidak akan pernah berubah kalau kita hanya berbicara saja. Sudah waktunya kita
keluar dari belenggu jajahan produk asing, dan mari kita cintai produk kita
sendiri sebagus apapun atau seburuk apapun bentuknya, karena itu milik kita,
buatan kita. Walaupun yang bagus hanya sedikit, tidak apa-apa dan terus
ditingkatkan, jangan hanya berkomentar tentang kejelekannya dan malah melupakan
bahwa masih ada sesuatu yang bagus.
cintai lah produk-produk dalam negri hahaha
BalasHapustapi produk dalam negeri nggak ada yang wah... :P
BalasHapusVivi : bener tuh.... cinta indo :9
BalasHapusAnis : ya memang begitulah, tapi tetep ini negara kita, so trima apa adanya
BalasHapusgag juga, menurut ku film indonesia bagus juga kog klo filmnya bertema horor komedi.. contohnya film "Poconggg juga Pocong". Film itu Luuucu bgt, hehehe,,, bikin aku ketawa trz-trz'an.sampai sakit perut. habisnya lucunya seger bgt.. Maju trz dech u? perfilman indonesia!!!
BalasHapusiya... emang gag semua fil indo... jelek kog...
BalasHapusmasih bannyak yg bagus