Sabtu, 26 November 2011

Sarjana kok nganggur??


”Naiklah ke lantai tertinggi gedung bertingkat. Buka salah satu jendelanya, dan meludahlah. Maka dapat dipastikan ludah itu akan jatuh mengenai orang-orang di bawah gedung. Dan minimal satu dari orang yang terkena ludah itu adalah sarjana, pengangguran pula!” Demikian candaan seorang pemateri pelatihan wirausaha beberapa waktu silam.

Tentu saja Anda tidak perlu percaya dan mempraktekkan guyonan pemateri itu. Tetapi, tetap saja guyonan itu mempunyai arti yang begitu dalam di benak kita, karena hal itulah yang terjadi di negara tercinta kita ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2011, 8,12 juta (6,8 persen) angkatan kerja kita adalah pengangguran terbuka ─sama sekali tidak memiliki pekerjaan─ dan sekitar 600 ribu (7,6 persen) orang diaantaranya adalah mereka yang telah lulus universitas alias sarjana. Kondisi ini sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan Agustus 2010, di mana jumlah penganggur sarjana mencapai sekitar 700 ribu orang (8,5 persen). Tetapi tetap saja angka itu angka yang sangat besar. 


Apa sebab para sarjana ini sulit mendapatkan pekerjaan?

Selama ini, hampir semua mahasiswa dalam perguruan tinggi hanya ingin mengejar IPK tinggi dan lulus dengan cepat. Dan memang bukanlah suatu hal yang salah untuk mengejar IPK yang tinggi, akan tetapi hal ini patut untuk derenungkan. Pasalnya IPK tinggi tidak menjamin para mahasiswa untuk dapat diterima di suatu perusahaan.
Sekarang ini, IPK lebih dari 3,0 sudah menjamur dimana-mana. Dari yang dulu dalam sebuah universitas orang yang lulus dengan predikat cumlaude bisa dihitung dengan jari, pada saat ini dalam setiap jurusan saja sudah cukup banyak orang yang lulus dengan predikat cumlaude. Oleh karena itu kebanyakan perusahaan sekarang menggunakan IPK minimal 3,0 sebagai salah satu syarat untuk memasuki suatu perusahaan. Yang sayangnya IPK ini hanyalah diumpamakan sebagai kunci masuk saja. Lalu apa yang bisa membuat kita diterima disuatu perusahaan??

“Dan ternyata menurut hasil beberapa penelitian, kesuksesan seseorang lebih banyak ditentukan oleh kemampuan mengelola emosi atau tergantung pada tingkat kecerdasan sosialnya (softskil). Semakin cerdas sosial, semakin sukses.”


Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mengurangi angka pengangguran dari kaum sarjana adalah selain meningkatkan hardskillnya tetapi juga meningkatkan softskillnya.

Selain itu, mindset bangsa indonesia sekarang ini, hanya melulu mencari kerja/bekerja dibawah orang lain. Padahal jumlah pekerjaan yang ada tidak sebanding dengan angkatan kerja yang ada. Oleh karena itu, seorang mahasiswa sebaiknya dibekali dengan ilmu enterpreneur sehingga kelak bisa membuka usaha sendiri dan bisa mempekerjakan orang-orang disekitarnya.

24 cara mendongkrak IPK, diary mantan mahasiswa bodoh




Apa Anda merasa aneh dengan gambar ini?? atau malah merasa lucu? tapi memang inilah yang keadaan sebenarnya. Bagi mahasiswa untuk mendapatkan nilai 70 saja terkadang terasa sangat sulit meraihnya. Tak heran setiap orang berjuang dengan sekuat tenaga untuk mendapatka IPK yang bagus.

IPK bagus?? siapa yang tidak mau. Pada zaman sekarang ini, IPK yang bagus merupakan sebuah keharusan, sampai-sampai IPK tinggi dijadikan sebagai parameter umum untuk menentukan sukses tidaknya seorang mahasiswa atau sarjana. Tanpa IPK yang bagus seorang sarjana tidak  akan bisa melamar kerja ke perusahaan karena rata-rata perusahaan mencantumkan IPK minimal 3,00 sebagai syarat untuk melamar.

Buku ini ditulis oleh penulis sebagai bagian dari ikhtiar melahirkan Indonesia yang lebih baik. Walaupun  sarjana yang lulus dengan IPK tinggi bukanlah satu-satunya parameter untuk menggukur Indonesia lebih baik atau tidak. Tetapi setidaknya setelah para mahasiswa diwisuda, dia akan menjadi golongan menengah di masyarakat  yang akan memiliki peran sebagai aktor perubahan. Mau tidak mau. Suka tidak suka. Dengan output mereka yang bagus, maka akan ada lebih besar kesempatan lebih besar untuk mengubah Indonesian menjadi lebih baik.




“24 Cara Mendongkrak IPK” tidak saja memberikan tips bagaimana kuliah agar mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif yang tinggi. Tidak kalah penting dengan itu adalah memberikan acuan strategi menggarap diri agar memiliki Indeks Peradaban Kumulatif yang tinggi pula (softskill). Tercermin dari kemampuan berkomunikasi, memperlakukan orang, cara berfikir, kesadaran lingkungan, tanggung jawab social, inisiatif, dan besaran-besaran kualitatif lainnya. Ingin tahu bagaimana caranya?? baca buku ini dan temukan bagaimana caranya....


Penulis        : Agus M. Irkham
Penerbit      : Pro You
Isi                  : 218 halaman

Dimensi       : 11×19,50 cm

Berat            : 160 gram
Harga           : Rp 28000

Campus Undercover: kuliah atau kuli yaa??

Penulis    : Satria Nova (Mahasiswa Teknik Perkapalan ITS 2008)
Penerbit  : Luc Publishing
Isi             : 156 halaman
Harga      :  36000


Anda seorang mahasiswa yang merasa bosan dengan kegiatan Anda yang itu-itu saja??? Jika iya berarti Anda perlu membaca Buku ini. Buku ini akan membuat Anda mengerti arti kampus yang sebenarnya. Anda juga akan tahu arti seorang mahasiswa yang sebenarnya dan juga bagaimana cara untuk menjadi mahasiswa yang sebenarnya.

Buku ini ditulis oleh Satria Nova yang notabene adalah seorang Mahasiswa Teknik Perkapalan ITS 2008. Sehingga isi buku ini pun menggambarkan mahasiswa sesuai dengan kenyataan yang ada.

Terkadang kita mendengar perkataan orang-orang seperti, "Untuk apa kuliah mahal-mahal?? toh, banyak sarjana yang ujung-ujungnya menganggur". Apa yang Anda rasakan sebagai mahasiswa mendengarkan kata-kata ini?? apakah Anda menjadi marah? atau malah mengiyakan dan berkecil hati?

Mahasiswa bukanlah orang biasa. Mahasiswa bukanlah siswa lagi yang tugasnya hanya belajar. Mahasiswa adalah 7% dari seluruh jumlah rakyat Indonesia yang beruntung bisa merasakan nikmatnya belajar di universitas. Oleh sebab itu mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar mewakili 93% rakyat indonesia untuk memperjuangkan bangsa. Banyak perubahan yang ada di negeri ini yang dipelopori oleh mahasiswa. Ada sesuatu yang lebih yang tak bisa dilakukan oleh mereka yang tak pernah mencicipi bangku kuliah. Karena bukan sekedar harta yang kita kejar. Bukan sekedar gelar yang kita incar. Tapi lebih dari itu.

Kampus memberikan sesuatu yang berbeda. Ada banyak hal yang tak bisa ditemui di luar sana, namun kampus menyediakannya. Ada sesuatu yang unik di dunia mahasiswa. Sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Namun sayang, banyak orang diluar sana yang tidak menyadarinya.

Aktifitas kuliah seharusnya bukan sekedar meraih IPK tinggi. Bukan sekedar mendapatkan gelar dan lulus dengan cumlaude. Bukan pula sekedar rutinitas untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Ada yang lebih. Dan buku ini akan menjawabnya.

Ketrampilan Interpersonale, matkul nyentrik SI ITS

Apa yang Anda pikirkan apabila Anda melihat foto dibawah ini???



Biasa saja??? Tapi bagaimana kalau kejadian di foto itu terjadi di Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi ITS.
Mungkin Anda sedikit merasa aneh karena yang Anda tahu bahwa seharusnya Jurusan Sistem Informasi itu mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan komputer dan teman-temannya. Tapi memang inilah kenyataanya, inilah yang kita lakukan setidaknya seminggu sekali.
Foto diatas adalah salah satu kegiatan di minggu ke 11 dan ke 12 matakuliah Ketrampilan Interpersonale yaitu membuat drama musikal bertemakan fabel dan cerita rakyat Indonesia. Mata kuliah ini diadakan di SI dilatarbelakangi oleh anggapan orang-orang bahwa anak jebolan SI itu dalam dunia kerja cenderung individualis dan lain sebagainya. Lha dengan adanya mata kuliah ini, kita bisa dilatih meningkatkan softskill kita seperti kemampuan bekerjasama dalam tim, berani tampil didepan umum, etika berbicara didepan orang banyak dan lain sebagainya.

Setiap minggunya kita kuliah outdoor dan diberikan beberapa permainan.  Salah satu permainan yang diberikan adalah “ICE BREAK”. Dalam permainan itu apabila kita kalah, kita akan diberikan hukuman yang biasanya disebut dengan istilah “hadiah” yaitu maju keatas panggung dan melakukan sesuatu sesuai yang diinstruksikan seperti menyanyi, joget, lipsing, ngombal dan lain sebagainya.


Walaupun memang kuliah kita diluar dan kegiatannya bermain game bukan berarti kita hanya bersenang-senang. Ada refleksi yang bisa kita ambil dalam setiap gamenya. Oleh karena itu kita harus membuat sebuah template yang berisi tentang permainan itu seperti hal-hal yang kita sukai, pembelajaran, quote, kejadian terbaik dll. Seperti ini



Diharapkan dengan adanya matkul ini, kita tidak hanya kaya akan hardskill tetapi juga softskill.

Istana cipanas, saksi bisu korupsi SBY??


Banyak Kontrofersi terjadi karena upacara pernikahan anak presiden Indonesia Ibas-Aliyya yang diselenggarakan 2 hari yang lalu (24/11). LSM Bendera mencatat bahwa Biaya pernikahan Ibas-Aliya menghabiskan dana sebesar Rp 12 Miliar. Sementara itu, tabloid Cek dan Ricek melaporkan prosesi pernikahan ini menghabiskan dana sebesar Rp 40 Miliar. Sebenarnya sudah menjadi hak setiap orang untuk melaksanakan pernikahan dengan kemewahan, terlebih lagi menggunakan uang pribadi. Dan memang bukan ini permasalahanya, akan tetapi adalah tempatnya.
Istana Negara Cipanas
Belum ada sejarah sebelumnya dalam sejarah kepresidenan di Indonesia, bahwa seorang presiden RI bisa menikahkan putra-putrinya di Istanah Negara yang merupakan fasilitas milik negara. SBY adalah presiden RI yang pertama kali melakukan hal itu. Dan SBY adalah presiden RI yang pertama kali melakukan hal itu. Sontak hal ini menimbulkan kritikan dari berbagai pihak. Pasalnya sejumlah kalangan menilai bahwa presiden SBY melakukan tindak pidana korupsi karena menggunakan Istana milik negara untuk keperluan pribadinya, dalam hal ini menyelenggarakan pesta pernikahan putranya, Edhie Baskoro (Ibas). Pernikahan putra pertamanya pun juga dilakukan di Istana Negara Bogor.

Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) Munatsir Mustaman melontarkan kritiknya, bahwa SBY dinilai telah mengunakan fasilitas milik negara untuk keperluan pribadi yang tidak ada urusan dan sangkut-pautnya dengan masalah pemerintahan.
 
“Hal ini bisa dikategorikan sebagai korupsi pengunaan fasilitas negara, karena biaya perawatan istana negara dibayar oleh pajak rakyat,” kritik Munatsir dihadapan para wartawan di Jakarta, pada hari Selasa (23/11/2011).
 
Masih menurut Munatsir, pengunaan Istana Negara sebagai tempat acara pernikahan, mengambarkan seakan-akan Presiden SBY tidak merakyat, dan lebih memposisikan diri sebagai raja, yakni untuk putra mahkota di Istana Bogor dan untuk pangeran kedua di Istana Cipanas.
 
Munatsir menandaskan bahwa penggunaan fasilitas negara untuk keperluan pribadi adalah tindak pidana korupsi, karena fasilitas negara adalah sarana dan prasarana yang dibiayai dari dana APBN dan/atau APBD. Oleh karena itu KPK tidak bisa diam saja menyikapi langkah SBY dalam menikahkan putra-putranya itu. Jika KPK tak bergeming, itu berarti KPK membiarkan praktik korupsi. “Penggunaan fasilitas negara sama dengan menggunakan dana publik. Karena itu, seharusnya mendapatkan persetujuan publik lebih dahulu. Penggunaan fasilitas negara untuk keperluan pribadi yang tak diatur dalam undang-undang bisa dikategorikan korupsi,” pungkasnya mengakhiri sesi wawancara.

Senin, 21 November 2011

SI ITS Krisis air??

Air adalah suatu unsur yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Cuci tangan, membasuh muka, MCK, wudhu semuanya mengunakan air. Tapi apa yang anda rasakan kalau pada saat anda kebelet ke kamar mandi dan tidak ada air? atau mau sholat di mushola tetapi tidak ada air? Sebel dan jengkel kan?


Ya... itulah yang terkadang saya rasakan di jurusan Sistem Informasi ITS. Pada jam-jam tertentu biasanya air mendadak mati. Dan pada saat seperti itu kita tidak bisa apa-apa kecuali numpang di kamar mandi jurusan tetangga ataupun sholat di masjid Manarul.

Mungkin salah satu penyebab dari krisis air ini adalah penggunaan air yang banyak di jurusan SI. Selain ada musholla yang biasanya tidak hanya dipakai oleh jurusan Sistem Informasi saja, terkadang jurusan Tehnik Industri, D3 Tehnik Kimia dan D3 tehnik mesin pun juga ikut menggunakanya. Selain itu juga penggunaan air oleh pihak kantin, dan lain sebagainya.

Menurut saya, hal ini sangat menganggu. Contohnya saja saat ashar. Kita harus buru-buru sholat karena akan ada matkul selanjutnya, eh airnya habis. Tentu saja kita harus buru-buru ke kamar mandi jurusan sebelah atau sholat di Masjid Manarul. Kejadian seperti ini bisa membuat kita telat masuk ke kelas. Dan biasanya kalau kita sudah telat, pasti ketinggalan penjelasan materi di awal yang membuat kita tidak mengerti apa materi yang diterangkan. Alhasil satu kali matkul hilang sudah.

Dengan memandang pentingnya hal ini, dimohon pihak-pihak yang terkait bisa secepatnya membenahinya.

Drama korea Heartstring




Details

Title              :
내게 반했어 / Neon Naege Banhaesseo
English title      : Heartstrings
Genre              : Romance, music,
Episodes           : 16
Broadcast network  : MBC
Broadcast period   : 2011-Jun-29 to 2011-Aug-18
Air time           : Wednesday & Thursday 21:55 at south korea

Production Credits

Production Company: JS PICTURES
Chief Producer: Choi Hong Mi (
최홍미)
Producer: Lee Jin Suk, Kim Yang
Director: Pyo Min Soo
Screenwriter: Lee Myung Sook

Synopsis
 
Ingin mengulang kesuksesan “she is beautiful” director: Pyo Min Soo mendapuk Jung Yong Hwa dan Park Shin Hye sebagai pemeran utama dalam drama yang bergenre percintaan dan musik “Heartstring”.

Drama ini menceritakan tentang seoran pemuda bernama Lee Shin (Jung Yong Hwa), mahasiswa jurusan music modern yang juga merupakan seorang vocalis sekaligus gitaris dari “The stupid band”. Dia bagaikan seorang “artis” di kampusnya, disukai oleh banyak wanita karena ketampanannya dan kelihaianya dalam music. Tapi mereka harus patah hati duluan karena lee shin sudah memiliki seseorang yang disukainya sejak lama, dia adalah Jung Yoon Soo, dosen tari di kampusnya. Sayangnya, Shin harus merasakan pahitnya patah hati karena Yoon Soo masih menyukai mantan kekasihnya Kim Suk Hyun ( Song Chang Ui). Tapi semuanya pun berubah ketika Kyu won datang di kehidupannya.

Berbeda dengan Shin yang pendiam dan tertutup, Lee Kyu Won adalah wanita yang ceria dan  menyenangkan. Dia adalah seorang cucu dari musisi tradisional top, jadi tidak heran kakeknya memaksanya untuk kuliah dan belajar musik tradisional dan melarangnya memainkan musik modern bahkan mendengarkannya.

Suatu hari Kyu won dan Lee shin mengadakan suatu acara tanding musik antara musik tradisional  yang diwakili oleh wind flower dan musik modern yang diwakili oleh The stupid band. Siapa yang kalah akan menjadi budak dari siapa yang menang. Pada saat pertandingan mereka mengeluarkan seluruh kemampuan musikal yang mereka miliki namun saat ditengah jalan senar gayageum Kyu won patah dan mengacaukan semuanya. Akhirnya Kyu won pun dengan sangat terpaksa menjadi budak Lhe Shin selama 1 bulan. Tapi keterpaksaan itu pun berubah menjadi benih-benih cinta. Dan apakah Shin membalas cinta Kyu Won??? Saksikan saja filmnya.

Cast

Jung Yong Hwa as Lee Shin
Park Shin Hye as Lee Kyu Won
Song Chang Ui as Kim Suk Hyun
So Yi Hyun as Jung Yoon Soo
Woo Ri as Han Hee Joo
Kang Min Hyuk as Yeo Joon Hee
Lee Hyun Jin as Hyun Ki Young
Im Se Mi as Cha Bo Woon


Extended Cast

Lee Jung Hun (
이정헌) as Im Tae Joon
Jung Kyung Ho as Goo Jung Eun
Jang Seo Won as Yoon Soo Myung
Shin Goo as Lee Dong Jin
Sun Woo Jae Duk as Lee Sun Ki
Lee Il Hwa as Song Ji Young
Moon Ga Young as Lee Jung Hyun
Kim Sun Kyung
Im Ji Sun (
임지선)